Monday, March 2, 2009

Facebook

Mula-mula, aku sama sekali tidak tahu menahu tentang formula khusus ini. Ia mulai muncul di kala seseorang itu bertanya padaku,: “Mak.. kamu punya Facebook nggak? No HP-mu piro?” Aku pun malu. Sebab, aku baru dengar tu istilah. Uh, kenapa di tengah kota gaptek begini? Kayak di hidup di atas pohon aja. Mau nanya ulang, kok ya nggak PD banget. Ato, dia salah tulis? Bukan facebook, tapi notebook barangkali?
Maka, bertanyalah diriku pada orang-orang. Pertama, diriku bertanya pada teman yang selalu sibuk ngenetan: “opo? Facebook? Kalo tanya game, aku sih tahu!”
“Dasar, ngenet kok cuma ngegame”
“ketimbang kamu? Ngenet kok nggak ngegame? Apaan itu?!”
Lhah, kok malah ngajak debat. Akhirnya, aku pun menanya pada yang lain. Nah, ini dia orang yang tepat. Ni orang kan makhluk berjenis otak komputer. Bertanyalah diriku. Menjawablah dia: “pesbuk? Maksudmu, space? Apa spasi?”
“Bukan! Facebook!”
“Komputermu kena virus lagi?”
Aku terpaksa melotot. Memang sih, jika aku panik begini, selalu terkait virus. Jadinya, anak ini kayaknya ingat diriku, ya, ingat virus-virus ganas melulu.
“Aku beli antivirus terbaru. Pake aja tuh!”
“Kali ini bukan mengenai virus! Facebook! F-A-C-E B-O-OK!”
“Ow, ya aku nggak ngerti. Apa itu?”
“Ya, nggak tahu juga. Mungkin sejenis apa gitu. Kamu kan IT. Barangkali ngerti.”
“Face itu kan, wajah. Trus book, artine buku. Mungkin, wajah buku? Bisa pula, buku wajah? Atau apalah!”
“Intinya, kamu nggak tahu kan?”
Dia menggeleng. Busyet, nggak tahu, kok mbulet saja dari tadi.

Aneh. Dari sekian orang, nggak ada yang tahu. Walah, misterius begitu. Sebenarnya, ada sih yang tampaknya mengerti. Tapi, aku belum paham. Apa aku terlalu kebanyakan mikir? Hingga jadi bodoh dan bolot? Hihihi.
“Facebook itu, sejenis Friendster atau blogspot. Data-datanya lebih komplet dan sangat privasi. Tak sembarang orang bisa memasuki tempat itu.” Bah, serem sekali ni orang punya jawaban.
“Maksudmu?”
“Ya, nggak segampang di FS dan blogspot. Misalnya, minta di-add. Kalo nggak kenal betul, ya, pasti nggak dikasih. Malah dicurigai, loh!”
“Lha, bedanya sama FS dan blogspot?”
“Bedanya? Wah, sama aja!”
“Tapi, kok temanku itu, sepertinya sangat `wah` menanyakan itu? Berarti, pasti ada yang dia banggakan dari itu..”
“Mungkin temanmu itu baru kenal internet. Makanya begitu!”
“Masak sih??”
“Lhoh, mana kutahu!!”
Hehehe. Makin mbulet saja.
“Trus cara buatnya, sama juga?”
“Huh, kamu ini gimana sih??!! Kamu tanya aja sama anak itu!! Kok malah nanya aku segala??!”
Wekeke, hari yang aneh. Orang-orang jadi aneh dengan pertanyaanku. Mengerikan.

Maka, aku tersadar harus bertobat bertanya. Baiknya buka internet saja. Lagipula, seseorang itu pastilah ngakak jika tahu aku gaptek begini. Atau, seseorang itu memang sengaja menguji kegaptekanku? Bodoh! Bisa-bisanya dia bertindak demikian.
Pada 13 Februari, aku menyegerakan diri ke internet. Sambil lalu mencari informasi akurat FB, aku pura2 menulis di chatroom milik seseorang itu bahwa emailnya nggak aku ketahui. Inilah alasan aman. Kupikir, dia nggak bakal menduga, keterlambatanku menjawab, emang sebab nggak tahu apa itu FB. Jadi, nggak perlu malu segala.
Tapi, ajaib. Di inbox, ada pesan mengagetkan. Invite Friend??
FACEBOOK!!!
Dan, keringat dingin pun mendadak deras. Ini kan? Ini kan emailnya orang yang itu tuh. Masak sih??! Ah, sial. Kenapa kalo orang yang itu, aku selalu berkeringat dingin??
Apapun itu, facebook itu pun terbuka rahasianya. Aku harus berterima kasih pada seseorang itu, karena bertanya aku punya FB pa nggak. Juga, untuk orang yang itu karena menginvite aku di FB. Di FB, aku malah menemukan dunia yang pernah hilang.
Oya, jujur saja, meski di malam 14 orang-orang di kontrakan pada minggat—konon kabarnya demi kasih sayang, dan sebatang coklat—, FB sudah cukup kujadikan coklat istimewa. Makanya, meski sendirian di kontrakan malah seperti sedang lelap dengan bunga-bunga yang mengepung. Aduhai. Indah…
Untuk orang yang itu, jangan cemberut. Angkasa itu terlalu luas, dan samudera terkesan sangat dalam. Karena itu, kumohon ampunilah diriku jika engkau mungkin marah, benci, ato bahkan makin muak padaku. Semoga saja, engkau memaklumi kelancangan cerita ajaib ini. Sebab, gara2 itulah FB kutemukan. Ampunilah. Jika tidak, aku akan kepikiran sebulan penuh untuk lampiaskan semuanya. Aku sudah nggak bisa begitu, bisa-bisa kerjaan gk mari-mari gara2 nulis puisi dan novel. Yakinlah, aku tak sedang berpikir macam2 tentang valentine day dan bingkisanmu itu. Mungkin kebetulan saja engkau ngirim di tanggal itu. Tetapi, apapun itu, ia tetap istimewa bagiku.
Di semua negara, nama teh mungkin berbeda. Juga, warna dan rasanya. Tapi, ia tetap teh juga kan?




0 comments:

Post a Comment

Survey

 
Design by Wpthemedesigner. Converted To Blogger Template By Anshul .